简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di Economic Club of Chicago pada tanggal 16 April, menyatakan bahwa di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi, bank sentral akan mempertahankan suku b
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di Economic Club of Chicago pada tanggal 16 April, menyatakan bahwa di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi, bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini dan tetap bersikap wait and see. Penyesuaian kebijakan hanya akan dilakukan jika terdapat sinyal ekonomi yang lebih jelas.
Powell menegaskan bahwa meskipun terdapat berbagai ketidakpastian, termasuk kebijakan perdagangan, ekonomi AS secara keseluruhan tetap kuat. Pasar tenaga kerja mendekati tingkat lapangan kerja maksimal, inflasi mulai menurun namun masih di atas target 2%. Ia juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif pemerintahan Trump bisa berdampak lebih besar dari perkiraan dan meningkatkan ketidakpastian terhadap prospek ekonomi.
1. Tantangan Menjaga Keseimbangan Inflasi dan Pertumbuhan Tarif dapat mendorong inflasi dalam jangka pendek sekaligus menekan pertumbuhan ekonomi, sehingga menyulitkan The Fed dalam mencapai dua mandatnya: lapangan kerja maksimal dan stabilitas harga. Powell menyebutkan bahwa ketika inflasi dan tingkat pengangguran meningkat secara bersamaan, The Fed harus menyeimbangkan antara mempertahankan suku bunga tinggi untuk meredam inflasi atau menurunkannya guna mendukung ekonomi.
Data CPI Maret menunjukkan bahwa inflasi masih melambat berkat suku bunga tinggi yang bersifat restriktif. Mengingat ketidakpastian risiko inflasi dari tarif, sikap tidak mengambil tindakan saat ini justru menjadi keputusan paling bijak.
2. Reaksi Pasar dan Sikap Kebijakan Setelah pidato Powell, pasar mengalami gejolak; indeks S&P 500 anjlok lebih dari 2%. Powell dengan tegas mengatakan bahwa The Fed tidak akan bertindak hanya karena volatilitas pasar. Posisi kebijakan saat ini dinilai cukup restriktif dan memberikan ruang untuk menunggu data ekonomi berikutnya.
Berdasarkan neraca The Fed terbaru, cadangan simpanan perbankan masih di atas US$3 triliun, menunjukkan belum ada risiko sistemik. Oleh karena itu, belum ada urgensi bagi The Fed untuk memangkas suku bunga atau memperluas neraca.
3. Prospek ke Depan Powell kembali menekankan bahwa fokus The Fed akan tetap pada data, terutama indikator inflasi dan pekerjaan, untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya. Posisi saat ini memberikan ruang bagi bank sentral untuk memantau dan menilai, guna menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan lapangan kerja.
Secara keseluruhan, Powell menyampaikan sikap hati-hati The Fed dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan menegaskan bahwa perubahan kebijakan baru akan dilakukan bila data lebih mendukung. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun telah turun ke 4,30%, menjauh dari ambang kritis 4,50% yang menjadi garis pertahanan Menteri Keuangan Yellen. Risiko kegagalan sistem finansial telah mereda dan isu likuiditas di pasar obligasi pun berkurang, sehingga tidak ada urgensi bagi The Fed untuk kembali melakukan QE dalam waktu dekat.
Sebelumnya pasar berharap Powell memberikan sinyal dovish untuk menyelamatkan pasar saham, namun kenyataannya sikap wait and see The Fed, ditambah ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi global, membuat investor terus melakukan aksi jual guna mengurangi risiko portofolio.
Namun, menurut pandangan kami, tekanan jual ini akan berubah menjadi kekuatan beli di masa mendatang, mendorong pemulihan aset berisiko. Seperti yang terjadi di 2018, 2020, dan 2022, koreksi tajam ini akan menjadi bagian dari sejarah.
Analisis Teknikal Emas
Pandangan Harian: Harga emas telah naik terlalu cepat; candle bullish besar pada posisi tinggi mengindikasikan kondisi overbought dan potensi koreksi jangka pendek.
Strategi Trading: Perdagangan sesi Asia cenderung sepi dengan likuiditas rendah. Jika terbentuk sinyal pembalikan di grafik 1 jam, peluang short dapat dipertimbangkan dengan level stop loss di harga tertinggi harian.
Komentar Teknikal: Kemarin kami sarankan untuk tidak menebak puncak harga. Kini, harga emas sudah menjauh sekitar US$70 dari garis MA 5, berpotensi memicu aksi ambil untung dan tekanan jual pada sesi Asia.
Support: 3204
Resistance: 3357
Peringatan Risiko: Semua opini, analisis, data, dan harga dalam artikel ini hanya untuk keperluan komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi. Segala risiko ditanggung oleh pembaca. Harap bertransaksi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.